Kamis, 14 Agustus 2008

Dirgahayu Gerakan Pramuka

Hari ini 47 tahun yang lalu, Presiden RI, Ir. Soekarno dalam Apel Besar yang diikuti hampir 10.000 anggota Gerakan Pramuka memperkenalkan Gerakan Pramuka yang kemudian dilanjutkan dengan pawai dan defile. Sebelumnya dihari yang sama, di Istana Negara berlangsung acara penganugerahan Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang didahului dengan pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.

Cikal bakal Pandu bermula di Mafeking, Afrika Selatan, di mana Baden Powell bertugas disana sebagai tentara Inggris dengan pangkat Kolonel. Ketika Perang Boer (1899-1902) terjadi, Baden-Powell mempertahankan Mafeking dari kepungan Boers selama 217 hari. Jumlah tentara Boers yang mengepung kota Mafeking mencapai 8.000 ribu orang, sedangkan Baden Powell hanya memiliki prajurit seperdelapan dari jumlah pengepungnya. Dia membentuk Korp Kadet Mafeking untuk membantu menyokong anggota tentera. Korp tersebut dianggotai sepenuhnya oleh sukarelawan remaja lelaki yang bertugas sebagai kurir. Baden-Powell melatih pemuda-pemuda tersebut dan mereka membantu mempertahankan Mafeking sampai dibebaskan pada tanggal 16 Mei 1900. Setiap anggota Korp Kadet menerima lencana, gabungan titik kompas dan kepala lembing. Logo ini akhirnya menjadi fleur-de-lis, yang diambil gerakan kepanduan sedunia sebagai lambangnya.

Berangkat dari kesuksesan di Mafeking, untuk menguji sebagian idenya, Baden-Powell telah mengumpulkan 22 orang budak lelaki dari latar belakang sosial yang berbeda dan mengadakan perkemahan selama seminggu, bermula pada tanggal 29 Juli 1907, di Pulau Brownsea di Poole Harbour, Dorset, Inggris. Inilah perkemahan pertama di dunia.

Keberadaan Gerakan Pramuka di awalnya berdirinya memang mengandung semangat de-BadenPowell-lisasi. Semangat untuk mengeliminir pengaruh Baden Powell dalam pendidikan kepanduan. Semangat yang tendensius ini amat kental dengan nuansa dinamika politik saat itu. Namun dengan bergeraknya jarum waktu, beragam perubahan terjadi, rezim berganti, semangat tersebut meredup dan tak pernah terdengar lagi.

Darimanapun datangnya ide itu, jika membawa pesan kebaikan, ianya harus didukung bersama. Sebagai lembaga yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan di Indonesia, semangat Baden Powell akan selalu hadir dan menghiasi setiap gerak langkah Gerakan Pramuka. Semangat untuk mendidik kaum muda menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta tinggi mental - moral - budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya, tinggi kecerdasan dan keterampilannya, kuat dan sehat fisiknya, sehingga menjadi angota masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup dan mampu menyelanggarakan pembangunan bangsa dan negara.

Diusia yang ke 47 ini, Gerakan Pramuka telah berbuat dan terus akan. Mari kita perbaharui tekad untuk mengabdi. Mari kita perbaharui Janji kita.


Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh sungguh menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat;
menepati Dasa Darma.

Satyaku Kudarmakan Darmaku Kubaktikan.

Tidak ada komentar: