Selasa, 14 Oktober 2008

Menyongsong Muscab 2008

Tidak lama lagi Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Bengkalis akan menyelenggarakan Musyawarah Cabang VIII Gerakan Pramuka Bengkalis. Gawean lima tahunan ini merupakan ajang pengambilan keputusan tertinggi di tingkat cabang yang akan menentukan warna Gerakan Pramuka di Kabupaten Bengkalis lima tahun ke depan. Ada tiga materi utama yang akan diputuskan dalam musyawarah ini, yakni, pertama, penilaian terhadap hasil kerja pengurus masa bakti 2003-2008, kedua, rencana kerja tahun 2008-2013, dan ketiga, pengurus untuk masa bakti 2008-2013. Ketiga putusan ini akan menentukan gerak langkah dan cara pandang gerakan ini ke depan.

Berkaca pada proses rekrutmen andalan cabang di masa lalu yang sangat kental berorientasi pada jabatan yang disandang oleh seseorang, hendaknya orientasi ke depan lebih dititikberatkan pada kemampuan dan keinginan untuk mengabdi - bukan keinginan untuk menjadi andalan atau pengurus. Memang patut kita sadari bahwa sistem kaderisasi anggota dewasa yang tidak berjalan sebagaimana mestinya membuat kita miskin terhadap pilihan-pilihan. Sumber daya manusia yang terbatas akhirnya membuat kita berputar dari satu ke satu figur yang itu itu juga dan ketika menoleh ke lain hanya rasa pesimis yang hinggap.

Kondisi tersebut adalah salah satu permasalahan yang dihadapi oleh peserta musyawarah dalam merancang dan merumuskan putusan khususnya dalam menyusun kepengurusan kwartir cabang. Namun ada hal yang lebih rumit lagi, yakni menyusun rencana kerja untuk lima tahun. Kondisi kekinian gerakan pramuka sarat dengan pelbagai permasalahan di berbagai aspek. Dedikasi anggota dewasa, minat peserta didik, materi pendidikan yang
out of date, sumber daya yang terbatas, adalah sedikit contoh dari permasalahan yang dihadapi gerakan pramuka hari ini. Ini harus dihadapi dan dilalui dengan sebuah rencana kerja yang merangkum semua permasalahan dan diupayakan untuk dieliminir.

Dengan sarana dan prasarana yang relatif lebih baik dari masa lalu, hendaknya ke depan persoalan mendasar tersebut tidaklah menjadi halangan lagi, malah dapat dijadikan nilai tambah dalam upaya peningkatan mutu pembinaan peserta didik. Tinggal lagi bagaimana kita merancang sebuah rencana kerja nyata yang disesuaikan dengan kondisi kita secara keseluruhan baik kekuatan, kelemahan, peluang maupun tantangan. Inilah yang mesti dirumuskan terlebih dahulu oleh peserta musyawarah sebelum memutuskan rencana kerja lima tahun tersebut.

Harapan terkandung semoga musyawarah ini bukan hanya sebuah kerja rutin lima tahunan, tetapi adalah ajang cerdas untuk menentukan wajah gerakan pramuka di daerah ini di masa menadatang.

Tidak ada komentar: