Kamis, 09 Oktober 2008

PDMK

Ketika dengan penuh semangat yang membara mengikuti kursus mahir dasar, para calon Pembina demikian akrab dengan istilah prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan (PDMK). Dalam berbagai kesempatan selama kursus selalu ditanamkan bahwa yang membedakan Gerakan Pramuka dengan organisasi sejenis lainnya adalah PDMK ini. Seorang Pembina diharuskan untuk menghayati dan menerapkan prinsip dasar dan metode ini dalam proses pembinaan terhadap peserta didik di gugus depan.

Dalam pelaksanaannya, prinsip dasar dan metode kepramukaan itu harus diterapkan secara menyeluruh dan tidak sepenggal-sepenggal. Hakekatnya, bila hanya sebagian yang dilaksanakan maka ianya bukan lagi bagian dari pendidikan kepramukaan.


Sebagai seorang Pembina, mari kita renungkan sejenak terhadap pengejewantahan prinsip dasar dalam proses pembinaan yang kita lakukan. Bagaimana implementasi terhadap peserta didik tentang prinsip-prinsip: iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya; peduli terhadap diri pribadinya; dan taat kepada Kode Kehormatan Pramuka. Karena sebenarnya proses pembentukan watak (karakter) yang merupakan tujuan utama dari pendidikan kepramukaan dimulai dari penanaman prinsip-prinsip tersebut.


Belum lagi ketika dihadapkan dengan pertanyaan: sejauh mana metode kepramukaan digunakan dalam proses pembinaan?


Hari ini, kenyataan dilapangan memperlihatkan ketidakpedulian kita terhadap prinsip dasar dan metode kepramukaan tersebut. Latihan rutin mingguan hanya diisi dengan kegiatan-kegiatan teknis kepramukaan yang itupun tidak selesai. Di Perindukan Siaga, latihan dipimpin oleh Pembantu Pembina yang masih berstatus peserta didik golongan Penegak atau Pandega, demikian juga di Pasukan Penggalang. Di Ambalan Penegak, latihan dikelola sendiri oleh Penegak tanpa sentuhan dan bimbingan Pembina, apalagi di Racana Pandega. Satuan terpisah jauh panggang dari api.


Kita yang abai dengan diri sendiri. Rasanya tak salah juga ketika masyarakat menganggap pramuka itu identik dengan nyanyi-nyanyi, tepuk tangan, dan berkemah. Sampai kapan?

Tidak ada komentar: