Rabu, 23 Juli 2008

Hari Anak Nasional: Sebuah Refleksi

Masa yang paling indah adalah masa kanak-kanak. Dengan berbagai aktifitas bermain, seorang anak mengisi hari-harinya dengan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan. Tapi itu dulu.

Hari ini, seorang anak dituntut untuk berprestasi disegala bidang sebagai pelampiasan nafsu orang tuanya. Anak-anak tanpa disadari telah dieksploitasi secara terstruktur oleh orang tuanya sendiri. Beragam les harus diikuti, beragam kegiatan harus disertai, beragam lomba harus dimenangi. Seorang anak sejak dini telah didedahkan dengan iklim kompetisi yang kadang tidak sehat dan penuh intrik. Harus menang tanpa harus tahu bagaimana memaknai kemenangan. Ditanamkan sejak dini ke minda mereka bahwa kekalahan adalah sebuah aib. Belum lagi anak-anak yang dikerahkan untuk mencari uang dengan berbagai alasan yang mengiringnya.

Jadwal harian seorang anak hari ini amat lah monoton tanpa warna (mungkin juga tanpa rasa gembira). Sekolah sampai siang, dilanjutkan dengan les itu les ini hingga petang, kemudian malamnya belajar. Semuanya juga diselingi dengan nonton TV dengan anekaragam pilihan acara tak mendidik serta bermain dengan permaianan elektronik (seperti: PS, Nintendo, XBox, dan lain sebagainya) yang juga selalu disisipi dengan bumbu kekerasan, cabul, atau sikap negatif lainnya. Gambaran umum kegiatan harian seorang anak ini menggejala diseluruh lapisan masyarakat tanpa melihat status sosial keluarganya. Boleh dikatakan tidak ada sama sekali aktifitas fisik, tidak ada interaksi sosial, dan tidak ada kesempatan bergelut dengan alam. Mereka telah teralienasi dari dunianya sendiri.

Kondisi ini menciptakan kerugian yang tidak sedikit dalam proses pembentukkan watak dan karakter seorang anak. Watak dan karakter generasi 20 tahun mendatang. Sederet kerugian tak tertuliskan ketika seorang anak didedahkan dengan acara TV hari ini. Hal sama juga akibat pengaruh dijejal permainan yang tidak mendidik. Kualitas fisik yang buruk karena tak ada aktifitas yang melatih sistem motorik. Inilah kenyataannya.

Selamatkan anak-anak kita, selamatkan anak Indonesia!

Tidak ada komentar: